SEARCH

Selasa, 14 Oktober 2014

QURAN HADIST : MAKIYYAH DAN MADANIYYAH



MAKALAH
MAKIYYAH DAN MADANIYYAH

un.jpg
Dosen Pengampu: H. JauharHatta, S.Ag, M.Ag
Disusun oleh:
Muhammad Nadhif  (14480020)
Syaiful Anwar (14480033)
Umi Muthmainnah (14480021)




UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
YOGYAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Betapa agung dan akbarnya Allah SWT yang telah menurunkan kitab suci Al-Qur’anul karim secara berangsur-angsur, kepada nabi Muhammad SAW baik secara langsung maupun melalui perantara malaikat Jibril yang merupakan sumber pertama dan utama bagi hukum Islam dan pedoman hidup manusia. Memahami kandungan Al-Qur’an tentu akan sangat bermanfaat sekali karena di dalam alqur’an tidak semata memuat masalah-masalah keimanan, ibadah, dan sejarah umat terdahulu. Al-Qur’an juga memperhatikan masalah sains, gender, ham, dan permasalahan lain yang berkaitan dengan kehidupan umat manusia. Hal tersebut menandakan bila sebenarnya manusia memang telah dipersiapkan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, dan tuhan membekali manusia dengan beberapa perangkat yang ada, maka Al-Qur’an adalah salah satu perangkat tersebut.
Telah kita ketahui bersama, bahwa Rasulullah SAW menghabiskan sebagian hidup beliau di Makkah, baik sebelum diutus menjadi Rasul maupun sesudahnya. Kemudian beliau hijrah ke Madinah, menetap di sana sampai wafat. Al-Quran diturunkan saat Rasulullah SAW berada di kota-kota, pedesaan, gunung-gunung, lembah-lembah, lereng-lereng, serta pada waktu yang berbeda-beda seperti malam, siang, dalam perjalanan, di dalam kota, pada musim panas, musim dingin, dalam keadaan damai maupun saat perang.
 Para ulama secara serius berupaya mengetahui kapan dan dimana ayat turun, karena pengetahuan tentang hal-hal tersebut mempunyai banyak manfaat untuk memahami nash-nash al-Quran dan penyempurnaan pengertian –pengertiannya serta ketinggian petunjuknya.  Kita sangat memerlukan ilmu yang berpautan dengan Makky dan Madany karena surat-surat yang terdapat dalam al-Quran ada kala Makkiyah dan adakala Madaniyah dan adakala ayat-ayat dari surat Makkiyah yang turun di Madinah, sebagaimana ada ayat-ayat dari surat Madaniyah turun di Makkah, sebagaimana pula setiap ayat dalam al-Quran mempunyai ciri-cirinya sendiri sendiri yang denagn ciri-ciri itu dapatlah kita menggolongkan ayat-ayat itu ke dal golongan-golongan Makkiyah,  atau ke dalam golongan Madaniyah.  Dalam hal ini tak ada salahnya juga jika kita bersama mempelajari Ulumul Qur’an tentang Makkiyah dan Madaniyah.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Ilmu Makkiyyah dan madaniyyah?
2.      Apa sajakah manfaat mengetahui Makiyyah dan Madaniyyah?
3.      Apa perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyyah?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian Ilmu Makkiyyah dan madaniyyah
2.      Mengetahui manfaat dari mempelajari ilmu Makiyyah dan Madaniyyah



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENJELASAN MENGENAI  MAKIYYAH DAN MADANIYYAH
1.      Penjelasan Mengenai Ilmu Makiyyah
a.       pengertian ayat makiyyah
Ayat makiyyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Mekkah.
b.      Ciri-ciri khas dan kepastian makiyyah
Dhaabith atau kepastianya:
·         Setiap surat  yang mempunyai  sajadah (Al-A’raf, Ar-Ra’d, An-Nahl,Al-Isra’, Maryam, Al-Hajj, Al-Furqon, An-Naml, As-Sajdah, Al-Fushshilat, An-Najm, Al-Insyiqaq, Al-Alaq.)
·         Setiap surat  memuat kata:  kalla”
·         Setiap surat  memuat: “yaaa  ayyuhannaas”
·         Setiap surat  yang  memuat  kisah para Nabi dan umat yang terdahulu
·         Setiap surat  yang dimulai dengan huruf Hijaiyah, seperti  (alif laam miim, alif laam raa, haa miim) selain dalam surat Al-Baqarah dan Ali Imron.
Ciri-ciri khasnya:
·         Mendakwahkan tauhid, ibadah kepada Allah, memuat kiamat, surga, neraka, diskusi menghadapi orang-orang musyrik.
·         Mencela amal oarang-orang musyrik, seperti : menumpahkan darah, memakan harta anak yatim dan mengubur anak perumpuan hidup-hidup.
·         Lafalnya kuat atau keras, tidak singkat batas-batas  ayatnya, dan kalimatnya ijaz (singkat-singkat).
·         Banyak mengemukakan kisah-kisah para nabi dan mendustakan kaum mereka, untuk jadi perbandingan, menggertak dan menghibur SAW.



Surat-surat makiyyah menurut tertib turunya yaitu:
1)      Al-Alaq
33) Al-Mursalat
2)       Al-Qalam
34) Qaf
3)       Al-Muzammil
35) Al-Balad
4)       Al-Muddatstsir
36) Ath-Thoriq
5)       Al-Fatihah
37) Al-Qamar
6)       Al-Lahab
38) Shad
7)       At-Takwir
38) Al-A’raf
8)       Al_-A’la
40) Al-Jin
9)       Al-Lail
41) Yasin
10)   Al-Fajr
42)  Al-Furqan
11)   Adh-Dhuha
43) Fatir
12)   Al-Insyirah
44) Maryam
13)   Al-Ashr
45) Thaha
14)   Al-Adiyat
46) Al-Waqi’ah
15)   Al-Kautsar
47) Asy-Syu’ara
16)   At-Takatsur
48) An-Naml
17)   Al-Ma’un
49) Al-Qashah
18)   Al-Kafirun
50) Al-Isra’
19)   Al-Fil
51) Yunus
20)   Al-Falaq
52) Hud
21)   An-Nas
53) Yusuf
22)   Al-Ikhlas
54) Al-Hijr
23)   Al-Najm
55) Al-An’am
24)   Abasa
56) Ash-Shaffat
25)   Al-Qadar
57) Luqman
26)   Asy-Syamsu
58) Az-Zumar
27)   Al-Buruj
59) Saba
28)   At-Tin
60) Ghafir
29)   Al-Quraisy
61) Fushshilat
30)   Al-Qori’ah
62) As-Syura
31)   Al-Qiyamah
63) Az-Zukhruf
32)   Al-Humazah
64) Ad-Dukhan

65) Al-Jatsiah
76) At-Thur
66) Al-Ahqaf
77) Al-Mulk
67) Al-Dzariyat
78) Al-Haqqah
68) Al-Ghasiyah
79) Al-Ma’arij
69) Al-Kahf
80) An-Naba
70) An-Nahl
81) An-Nazi’at
71) Nuh
82) Al-Infithar
72) Ibrahim
83) Az-Zalzalah
73) Al-Anbiya’
84) Ar-Rum
74) Al-Mu’minun
85) Al-Ankabut
75) As-Sajdah
86) Al-Muthaffifin

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa surat Al-Muthaffifin itulah surat yang terakhir turun di Makkah.
Menurut Al-Khudary, selain surat-surat yang telah tersebut diatas ada juga surat-surat yang termasuk golongan Makkiyah, diantaranya:
    87) Az-Zalzalah
  90) Al-Insan
    88) Ar-Ra’d
  91) Al-Bayyinah
    89)Ar-Rahman


2.      Penjelasan Mengenai Ilmu Madaniyyah
a.       Pengertian ayat madaniyah
ayat-ayat yang turun sesudah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Madinah. Ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyah walaupun turun di Mekah.
b.      Ciri-ciri khas dan memastikan ayat madaniyah
Dhaabit atau memastikannya:
·         Setiap surat hukum Fardhu atau Had.
·         Setiap surat yang memuat orang munafik.
·         Setiap surat yang menerangkan diskusi dengan ahli kitab.
·         Setiap surat yang dimulai dengan: Yaa ayyuhan naas!
Ciri khasnya:
·           Yang menerangkan: ibadat, muamalat, huduud, jihad, damai, perang, peraturan keluarga, kaidah-kaidah hukum dan sarana-sarana syari’at.
·           Melawan bicara ahli kitab dan mengajak mereka masuk islam.
·           Membukakan rahasia orang  munafik dan rencana mereka, untuk merusak agama islam.
Surat-surat Madaniyah menurut tertib turunnya:
1) Al-Baqarah
13) Al-Munafiqun
2) Al-Anfal
14) Al-Mujadalah
3) Ali Imran
15) Al-Hujurat
4) Al-Ahzab
16) At-Tahrim
5) Al-Mumtahanah
17) At-Taghabun
6) An-Nisa
18) Ash-Shaf
7) Al-Hadid
19) Al-Jumu’ah
8) Muhammad
20) Al-Fat-hu
9) Ath-Thalaq
21) Al-Maidah
10) Al-Hasyr
22) At-Taubah
11) An-Nur
23)  An-Nashr
12) Al-Haj

Menurut sebagian ahli tafsir, menetapkan bahwa surat-surat yang turun di Madinah sejumlah 28, diantaranya 23 surat diatas ditambah dengan 5 surat dibawah ini:
    1) Az-Zalzalah
  4) Al-Insan
    2) Ar-Ra’d
  5) Al-Bayyinah
    3)Ar-Rahman



Ibnu Hashshar dalam kitab An Nasikh wal Mansukh mengatakan bahwa surat yang disepakati turunnya di Madinah sejumlah 20 surat yaitu:
1)      Al-Baqoroh 
11)   Al-Hujurat
2)      Ali Imran
12)   Al-Hadid
3)      An Nisa’ 
13)   Al-Mujadalah
4)      Al-Maidah
14)   Al-Hasyr
5)      Al-Anfal
15)   Al-Mumtahanah
6)      At-Taubah
16)   Al-Jumu’ah
7)      An-Nur 
17)   Al-Munafiqun 
8)      Al-Ahzab
18)   Ath-Thalaq
9)      Muhammad
19)   At-Tahrim
10)   Al-Fath
20)   An-Nashr
Surat-surat yang diperselisihkan sejumlah 12 surat yaitu:
1)      Al-Fatihah 
7)      Al-Qodar
2)      Ar-Ra’du 
8)      Al-Bayyinah
3)      Ar-Rahman
9)      Az-Zalzalah
4)      Ash-Shaf
10)   Al-Ikhlash
5)      At-Taghabun 
11)   Al-Mu’auwidzatani
6)      At-Tathfif
(Al Falaq,An Nas)

B.     CARA MENENTUKAN AYAT MAKIYYAH DAN MADANIYYAH
Untuk mengetahui ayat mana yang makiyyah dan madaniyyah, terdap dua jalur:
1.      Jalur  sama’ iyah yaitu yang disandarkan pada:
a.       Sahabat rasul SAW yang soheh.
b.      Tabi’in hidup pada waktu ayat tersebut diturunkan dan menerimanya dari sahabat beliau dan mereka mendengarkan dari mereka cara turunnya, pendirian, dan peristiwanya. Disamping, mereka tidak meriwayatkan dari beliu sedikitpun dan tidak termasuk yang wajib atas umat islam.
2.      Jalur qiyas yang berbentuk ijtihad
Ditentukan berdasarkan kekhususan mekah dan kekhususan madinah. Bila menemukan dalam makkiy ayat yang mengandung kekhususn madinah atau mengenai sesuatu mengenainya, maka mereka mengatakan, bahwa ayat itu madaniyyah. Bila ditemukan dalam ayat Makiyyah ayat yang mengandung kekhususan mekah atau sesuatu dari peristiwa mekah, mereka mengatakan bahwa ayat itu ialah makiyyah. Bilang ayat itu dimulai dengan: Yaa ayyuhan naas !

C.     MANFAAT MENGETAHUI  MAKIYYAH DAN MADANIYYAH
Diatara manfaat dari kita mempelajari surat makiyyah dan madaniyyah yaitu:
1.      Membedakan ayat  yang  nasikh dan mansukh.
2.      Mengetahui sejarah persyariatan hukum yang berangsur-angsur.
3.      Menolong dalam menafsirkan Al-Quran dan memahami pengertianya.
4.      Menghayati susunan ayat –ayat Al-Quran dan menirunya dalam menyampaikan dakwah.
5.      Pendirian menurut sejarah kenabiaan yang terdapat dalam celah-celah ayat-ayat Al-Quran.

D.    Pebedaan Makiyyah dan Madaniyyah
no
Indikator
Makiyyah
Madaniyyah
1
Mukhaathab (lawan bicara)
Lawan bicara Rosul adalah orang Makkah
(yaaa ayyuhan naas)
Lawan bicara Rosul adalah orang Madinah (yaa ayyuhal ladziina aamanuu)
2
Tempat turunnya
Diturunkan di Mekkah (Uhud, Qubak, Sala’, Yatsrib)
Diturunkan di Madinah
3
Masa turunya
Sebelum nabi hijrah
Sesudah nabi hijrah




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Makiyyah adalah ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Mekkah, sedangkan madaniyyah adalah ayat yang turun sesudah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, kendatipun bukan turun di Madinah. Setiap jenis ayat mengandung ciri dan kriteria tersendiri. Dalam menentukan ayat antara makiyyah dan madaniyyah dengan dua cara yaitu Jalur  sama’ iyah dan jalur qiyas. Antara ayat makiyyah dan  madaniyyah terdapat perbedaan di mukhaathab, tempat turun dan masa turunnya.



B.     Daftar Pustaka
Ash-Shiddieqy, M.  Hasbie. 2002. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Semarang: Pustaka Riski Putra.

 
TUGASKU SELAMA KULIAH DI UIN SUNANA KALIJAGA - Templates para novo blogger 2007